"...pabila cinta memanggilmu...
ikutilah dia walau jalannya berliku-liku...
Dan, pabila sayapnya merangkummu...
pasrahlah serta menyerah,
walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..."
(Kahlil Gibran)

03 September 2008

Kisah Adam dan Hawa

Kenapa orang Amerika menyebut wanita dengan kata WOMAN. Kisahnya begini.
Pada mulanya Allah terlebih dahulu menciptakan Adam. Karena merasa kesepian
Adam minta pendamping. Maka diciptakanlah Hawa. Nah, waktu Adam melihat
pertama kali sosok Hawa ia berdecak kagum dan berseru,"Wo ... MAN!!!"

Alkisah, si ular iblis tak putus asa membujuk Hawa untuk memakan buah yang
terlarang itu. Akibatnya, Hawa senang menyendiri memikirkan hal tersebut.
Tiba-tiba datang Adam. Namun ia dicuekin.
"Kok diem aje, yang? SARIAWAN, ya ...,"goda Adam kepada Hawa.
Di atas pohon tak jauh dari situ, si ular iblis lagi asik mengintip.
"HAHAHAHA, BELUM TAAAU DIA ...!" seru si ular iblis dalam hatinya,
menyaksikan adegan di mana Adam dicuekin.
"Kenape donk, yang?" bujuk Adam lagi.
"Aye pengen makan buah yang itu, tuh ...,"sahut Hawa.
"Oh, buah yang itu? Kan, kita sudah dilarang makan buah itu.
Makan aje deh buah yang laen. Buah kiwi dari nyuselan kek, Duren Bangkok kek!"
Karena dilarang Adam, Hawa lalu beranjak pergi. Dia sudah kebelet mau
mencicipi buah terlarang itu. "Wah, lu kok nekat ..."
"KU TAHU YANG KU MAU, " sahut Hawa.
"Bagi aye buah itu kelihatannya sedap, sebab KESAN PERTAMA BEGITU MENGGODA,
SELANJUTNYA TERSERAH AYE".
Si ular iblis yang terus mengintip berkata kepada rekannya. Sudah tentu ular iblis juga.
"SURVEI MEMBUKTIKAN, ...kalau istri cakep suka keras kepala.
Soalnya, UDAH TRADISI," Rekan iblis itu mengangguk.
Seorang diri Hawa mendekati pohon buah terlarang itu. Si ular iblis
langsung muncul dari tempat persembunyiannya.
"Eh, Wa lu nekat nih?"tanyanya.
"YESSS...!" seru Hawa sambil mengepalkan kelima jarinya dan membuat gerakan
seperti orang sedang menyikut.
"Ngomong, ngomong gimana sih rasenye, Blis?" tanya Hawa.
"COBA SAJA. Ditanggung LANGSUNG ENAAAK!" seru si ular iblis.
Dengan gemetar jari Hawa terjulur dan memegang buah yang nampak ranum itu.
"Kok, rasanya DINGIN, DINGIN EMPUK sih Blis?" Karena gemetar, buah yang
sudah dipetik itu jatuh dan menimpa batu sehingga sedikit rusak bentuknya.
"penyok dikit ngga apa. YANG PENTING RASANYA, BUNG," bujuk si ular.
Akhirnya Hawa memungut buah yang jatuh itu. Ia menatap ke arah si ular iblis itu.
"PAKE SUPER PEL KAN? BELON LIMA MENIT."kata Hawa.
Lalu perlahan-lahan buah terlarang itu dimakannya sedikit.
"ENAK GILAA ...!"seru Hawa,"RAMAI RASANYA," sambung Hawa lagi.
Melihat Hawa menikmati buah terlarang itu si ular iblis berkata kepada
temannya, "POKOKNYA, SEMUA JADI TUNTAS ...TAS, ...TAAAS!"
Tahu-tahu Hawa sadar akan perbuatannya.
Kepalanya celingak-celinguk mencari Adam.
Melihat hal tersebut, si ular iblis langsug mengejek,
"NAH, DATANG JUGA TUH ADAMNYA"
"KENAPA SIH SERING DATANG TERLAMBAT?"
"IYA, YAAH ..."
Demikian ular-ular iblis itu saling bersahut-sahutan ketika melihat Adam
nongol dari jauh. Mereka lalu tertawa cekikikan kayak tawa
SI MANIS JEMBATAN ANCOL.
Adam akhirnya tiba. Kepalang basah, iapun turut makan buah
terlarang itu dan mengajak Hawa, lekas-lekas keluar dari Taman Firdaus.
Soalnya yang punya taman sangat marah dan mengusir mereka pergi.
Berjam-jam Adam dan Hawa berjalan, sampai akhirnya Hawa tak kuat lagi.
"Bang, aye udah ngga kuat lagi ..."kata Hawa.
Adam menghentikan langkahnya, kemudian berpaling kepada istrinya.
"AYO ... KAMU PASTI BISAAA ...,"seru Adam, sambil menyeret istrinya.
Beberapa saat kemudian, Adam berseru kegirangan.
WAH SAMPAI..., WAH SAMPAI..!"seru Adam sambil memegang telinganya.
Ternyata mereka tiba di tepi sebuah sungai. Air sungai itu sudah terpolusi.
Banyak sampah dan botol plastik serta sandal jepit.
Nyamuk beterbangan ke muka Hawa. "Kurang ajar ni nyamuk.
Diusir datang lagi. Adam tertawa.
Dari dalam sakunya dia mengeluarkan obat nyamuk dan
menyalakannya. Sambil menyalakan Adam berdendang,
"NYAMUK SINI CUMA TAKUT 3 RODA."
Melihat tingkah suaminya, Hawa mencibir. Semasa di Taman Firdaus tak pernah
ia diganggu nyamuk. Hawa menyesal mengapa nekat makan buah terlarang itu.
Tapi semuanya sudah terjadi. Penyesalan memang selalu datang terlambat.
(Sumber : Metanoia)

No comments: